Tak ada etikad baik sampai saat ini, Agency&Sponsor TKW Yeyeh beserta GEROMBOLANNYA kenapa belum juga dibekuk pihak Polda Jabar??
Lensafakta.com, Majalaya || Haji Pendi dan Nova , dua nama yang mencuat karena dugaan praktik penyaluran PMI non prosedural baru-baru ini di Majalaya, kini masih melenggang – kangkung menghirup udara segar kesana-kemari. Setelah ramai pemberitaan tentang seorang PMI bernama Yeyeh yang meminta untuk dipulangkan ke Indonesia, Haji Pendi dan Nova sebagai Agency dan Sponsor yang seharusnya bertanggung jawab malah justru adem ayem saja.
Melalui pengacaranya, Abi, Haji Pendi dan Nova yang KATANYA mau melakukan mediasi terkait pemulangan PMI asal Majalaya yang masih tertahan di Timur Tengah hingga saat ini lost contact tanpa kabar sama sekali, tidak ada etikad baik dalam penyelesaian.
Terlepas dari itu semua, pihak POLDA JABAR seharunya turun tangan untuk membekuk memeriksa dan MEMENJARAKAN dua penjahat penjual manusia ini, tapi entah kenapa aksi dua orang tersebut sampai saat ini BELUM TERENDUS oleh pihak Polda Jabar?
“Bapak Kapolda Jabar yang terhormat, kami selaku sosial kontrol yang juga ikut memantau kinerja bapak, meminta & memohon dengan SANGAT agar kedua manusia penjual orang ini segera diperiksa dan tangkap..!” Ujar Rendy, Pemred lensafakta.com saat dimintai keterangannya di waktu terpisah.
Sepak terjang mereka yang mungkin sudah berlangsung lama, hingga kini tidak terendus oleh pihak berwajib, entah karena memang tidak terpantau ATAU jangan-jangan tuan-tuan berbaju coklat sudah mendapatkan jatah “kue” yang besar dari dua penjahat ini??
Semoga saja tidak seperti yang kami duga.
Kami sangat yakin tuan-tuan Polri sangat profesional dalam menjalankan tugasnya, walaupun ada beberapa yang luput dari pemantauan.
Di media lensafakta.com, narasi terkait PMI non prosedural ini sudah dirilis tak kurang dari 3 (tiga) rilisan, namun oleh pihak Polda Jabar belum juga ada respon apapun, haruskah kami tembuskan persoalan ini kepada Mabes Polri??
Kami harap, oknum-oknum bajingan penjual manusia ini segera dieksekusi dan di bekuk dalam waktu dekat, ATAU tagar #percumalaporpolisi harus kami gaungkan kembali agar suara kami didengar oleh tuan berseragam coklat yang terhormat?
((Redaksi))