Tercebur kedalam kolam IPAL, 2 Korban meninggal dunia, 1 kritis CV Purnama Tirtatex bungkam, media-media pun tak satupun rilis pemberitaan, ada apa?
KAB BANDUNG || Lensafakta.com
Sungguh mengherankan, beberapa waktu lalu warga Majalaya sempat dihebohkan dengan kabar meninggalnya 2 orang karyawan pabrik CV Purnama Tirtatex yang berada di daerah Majalaya, Kabupaten Bandung, tapi yang menjadi pertanyaan, (ANEHNYA) TAK SATUPUN media merilis pemberitaan?
Dari informasi narasumber yang tidak bisa kami sebutkan namanya, kejadian berawal saat salah satu pegawai pabrik (infonya bagian TU -red) tak sengaja masuk tercebur kedalam kolam IPAL yang penuh cairan kimia. Korban berusaha dievakuasi dan diselamatkan oleh 3 orang rekan lainnya langsung dibawa ke RS, namun na’asnya diperjalanan nyawa korban tersebut tak tertolong.
Yang lebih ironisnya, ketiga rekan korban yang ikut mengevakuasi korban pun juga “tumbang” dan pingsan karena menghirup cairan kimia yang memang memenuhi tubuh korban yang masuk kolam IPAL tersebut. Satu korban lagi meninggal di RS.
“Iya kejadian sekitar pukul 10:00 wib hari Jumat, karyawan tersebut sedang bersih-bersih karena ingin mengejar jumataan” pungkasnya yang seperti ketakutan memberi informasi.
“Ada rekannya yang mencoba membantu, tapi akhirnya pingsan juga karena menghirup cairan kimia..” lanjutnya.
“Tak berapa lama ambulance langsung datang dan evakuasi ke RS” katanya.
“Semua korban yang dievakuasi ke RS 1 sudah pulang, 1 lagi kritis, namun yang menyedihkannya 1 rekan yang ikut menyelamatkan korban juga ikut meninggal dunia di RS beberapa hari kemudian” tutupnya.
Jika diambil pelajaran dari hal ini, kehati-hatian dalam bekerja merupakan hal yang patut diutamakan dalam pekerjaan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Terutama pabrik, harusnya lebih mengedukasi karyawannya mengikuti SOP keselamatan kerja yang ada, atau memang pabrik tidak menerapkan dan tidak memperdulikan tentang hal itu? Entahlah.
Hingga berita ini dirilis, kami pihak media belum dapat mengkonfirmasi kepada pihak pabrik, karena infonya kasus ini sudah ditangani oleh pihak Polres dan Polsek Malajaya.
Yang menjadi pertanyaan kami, kenapa tidak ada pemberitaan yang beredar SATUPUN? Ini nyawa MANUSIA bukan hewan. Apakah media benar-benar tidak mengetahui atau bungkam karena sesuatu “hal”?
Rendy Rahmantha Yusri, A.Md
(Pemimpin Redaksi)