“Mulut mu, Harimau mu, yang akan menerkam kepala mu”
Kabupaten Bandung || Ada nasehat lama mengatakan, mulut adalah sumber malapetaka, dari mulut awal dari sebuah kebinasaan.
Bagaimana tidak, berawal dari mulut dua orang bisa berselisih, dari mulut bisa terputusnya tali silaturahmi, bercerainya suami-istri, bertengkarnya dua orang sahabat, bahkan jika melihat cakupan yang lebih besar, berselisihnya 2 kelompok karena “Mulut”.
Ada banyak dosa yang ditimbulkan oleh mulut, mulai dari Hasad, Dengki, Ghibah, Fitnah, dan yang terutama adalah Namimah (adu domba).
Oleh karenanya jika tidak terjaga, *lisan adalah sumber dari musibah*. Sehingga didalam ajaran agama manapun, terutama Islam yang notabenenya adalah _rahmatan lil’alamin_ tentunya sangat diajarkan untuk menjaga lisan.
Jika kita mengutip sedikit ayat Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman, yang artinya,
_“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur *fitnah.*” (QS. Al Qalam: 10-11)_
Bukankah kita tau, telah banyak kerusakan, perperangan antara 2 kelompok diakibatkan karena namimah (adu domba) yang keluar dari mulut ?
Entah apa yang didapatkan oleh seseorang yang hobby namimah (adu domba) selain dari PERSELISIHAN?? disatu sisi seseorang bisa bersikap manis dihadapan kita, namun kenyataannya pada saat yang sama dia bisa juga menjatuhkan dan menjelekan kita kepada orang lain, sehingga menimbulkan hasad dan saling benci antara 2 pihak, ini adalah sejahat-jahatnya perbuatan.
Sebagaimana Nabi kita yang mulia mengatakan dalam hadistnya :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « وَتَجِدُونَ شَرَّ النَّاسِ ذَا الْوَجْهَيْنِ الَّذِي يَأْتِي هَؤُلَاءِ بِوَجْهٍ وَيَأْتِي هَؤُلَاءِ بِوَجْهٍ » [أخرجه البخاري ومسلم]
_“Kamu akan mendapati sejelek-jelek manusia yang bermuka dua, yang mendatangi sekelompok orang dengan muka berbeda dan kelompok lain dengan muka yang lain“_. HR Bukhari no: 3494. Muslim no: 2526.
Banyak contoh sejarah yang membuktikan seseorang itu BINASA karena tak pandai menjaga lisannya. Jika kita bisa mengutip sebuah kalam Ulama bernama Imam Ibnul Jauzi (rahimahullah):
وَرُبَّ كَلِمَةٍ جَرَى بِهَا اللِّسَانُ هَلَكَ بها الإِنسَانَ. “
_“Betapa banyak kalimat yang keluar dari lisan seseorang menjadikannya binasa.”_ (Shaidul Khathir).
Sejatinya, seseorang yang suka membuka aib saudaranya berarti dia sedang membuka aib-aibnya dan mempermalukan dirinya sendiri.
Seorang penyair arab pernah mengatakan
_“Jika engkau pernah menyesal karena diam_
_Maka pasti engkau lebih sering menyesal karena apa yang engkau katakan_
_Sesungguhnya diam itu keselamatan_
_Justru seringnya Suatu ucapan malah menimbulkan permusuhan dan kejelekan.”_
Sungguh, orang yang suka mengadu-domba orang lain dan mengGhibahi saudaranya tidak akan selamat jiwanya, penuh dengan hasad dan dengki sehingga mendatangkan keburukan untuk dirinya sendiri
Oleh karenanya, orang-orang yang suka menebar fitnah, adu-domba cepat atau lambat akan merasakan akibatnya, seperti kata pepatah lama, “MULUT MU HARIMAU MU, YANG AKAN MENERKAM KEPALAMU”.
Ditulis oleh,
(SAM)